|
Ilustrasi Sinergi Go-Jek, Go-Med, dan HaloDoc. Sumber logo-logo: Go-Jek, Go-Med, dan HaloDoc. Diedit oleh penulis. |
In Bahasa Indonesia
(keep scroll down to read in English):
BERSINERGINYA APLIKASI KESEHATAN DAN OJEK ONLINE
KOMPAS.COM – Akses layanan
kesehatan yang terhambat karena berbagai kendala seperti jalanan yang macet,
jam konsultasi dokter yang terbatas, serta kesulitan dalam mendapatkan obat,
saat ini telah mendorong aplikasi ojek online dengan 10 juta pengguna dari
Indonesia, Go-Jek, untuk bersinergi dengan aplikasi yang memberikan akses
kesehatan secara online, HaloDoc 2.0.
Sinergi ini memungkinkan pengguna
untuk dapat mengakses HaloDoc 2.0 melalui aplikasi Go-Med yang ada di dalam
Go-Jek. Setelah pegguna melakukan verifikasi, pengguna akan dapat memanfaatkan
layanan telemedicine, atau
menggunakan media video sebagai sarana untuk berkonsulasi dengan dokter.
Fitur ini juga memungkinan dokter
memberikan resep kepada pasien dari jarak jauh, dan dalam 30 detik, pengguna
dapat mengetahui dimana obat yang diresepkan dokter itu berada. Setelah pengguna memesan obat yang telah
diresepkan, serta membayar sejumlah biaya yang telah ditampilkan, pengguna akan
mendapatkan obat yang diresepkan oleh dokter via driver Go-Jek, yang apabila
jarak apotek tersebut berkisar 10 kilometer, maka pengguna cukup menunggu
hingga 10 menit saja untuk mendapatkan obat tersebut.
Ada bermacam-macam kategori konsultasi
dan obat yang ditawarkan oleh aplikasi ini, dari Batuk dan Flu, Demam, Ibu dan
Anak, Mag dan Lambung, Diare, Mata, Otot dan Sendi, Kulit, Anti Nyeri, Vitamin,
Consumer Goods, Alergi, Diabetes, Hipertensi, Jantung, Asma, Antibiotik,
Antiseptik, Diet, Herbal, dan masih banyak lagi.
Founder dan CEO HaloDoc, Jonathan
Sudharta, seperti dilansir oleh
Kompas.com pada 28 Mei 2017, Aplikasi HaloDoc kini
tengah bekerja sama dengan kurang lebih 1000 apotek yang berada di wilayah
Jabodetabek. Lulusan dari Curtin
University Austalia di bidang E-Commerce ini, mengaku banyak belajar dari
Go-Jek, yang notabenenya seperti seorang kakak, dan juga sekaligus investor.
HaloDoc 2.0 yang berencana
merambah pasar ke 20 kota lain yang dihuni oleh kurang lebih 250.000 driver
Go-Jek, diharapkan juga dapat menambah pasar dari apotek. Harapan tersebut
dingkapkan oleh Direktur Eksekutif Pengurus Pusat gabungan Perusahaan Farmasi
Indonesia Darujatun Sanusi. “Harapannya ini (sinergi HaloDoc dan GoJek), dapat
meningkatkan kualitas pelayanan di apotek.” ungkap Pak Darujatun.
Aplikasi HaloDoc 2.0 sendiri sudah
bekerja sama kurang lebih dengan 1.900 dokter yang memiliki surat izin praktek
dan surat tanda registrasi yang bersedia memberikan konsultasi dalam kurun
waktu 24 jam, dimana dokter-dokter tersebut dapat memilih untuk mencantumkan tarif,
maupun melakukannya secara sukarela.
Dengan adanya sinergi ini, semoga
saja masalah akan akses terhadap konsultasi dokter dan mendapatkan obat, akan dapat
diatasi, terutama dapat menjadi jembatan untuk warga Indonesia yang tinggal di
daerah tertinggal.
|
Illustration of Go-Jek, Go-Med, and HaloDoc synergy. Logos sources: Go-Jek, Go-Med, and HaloDoc. Edited by writer. |
In English :
SYNERGY BETWEEN HEALTH APP AND ONLINE "OJEK"
KOMPAS.COM – The burden of access to healthcare in Indonesia
that caused by traffic jam, limited amount consultation time with physician,
and inability to get medicine, strive online “ojek”, an online motorcycle driver
service named Go-Jek, that have 10 million users, to make a synergism with an app that
give access to physician by video consultation, HaloDoc 2.0.
This synergy enabling user to access HaloDoc 2.0 through
Go-Med, a feature of online medicine store, inside Go-Jek app. After user
cleared the verification process, user will allowed to get telemedicine based
service.
This feature also allowed enabling physician to give distance
prescription to user (patient), and in 30 second, user will noticed where the
nearest pharmacy is, so user can go to take their medicine. A detailed medicine
information and its price will provided, and after user do the transaction,
Go-Jek driver can deliver the prescribed medicine to where user place is. If
the pharmacy located in radius 10 kilometers from user place, user will only
have to wait about 10 minutes.
There are many consultation category and medicine that
offered by this app, from Cough and Flu, Fever, Maternal and Neonatal, Gastro
intestine and Ulcer, Diarrhea, Eyes, Muscle and Joints, Dermatology, Pain
Relieve, Vitamin consumer Goods, Allergies, Diabetes, Hypertension, Heart,
Asthma, Antibiotic, Dietary, Herbs, and many more.
Founder and CEO of HaloDoc, Jonathan Sudharta, cited from
Kompas.com on May 28 2017, currently expanding its partnership approximately to 1000 pharmacy in Jabodetabek area (means area around Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, and Bekasi that located in West Java). Jonathan that graduate from Curtin University Australia
with major in E-Commerce, confess that he learn a lot from Go-Jek, which he
admired it as big brother, and his investor.
HaloDoc 2.0 planed to expand its market to other 20 cities in
Indonesia where 250.000 Go-Jek driver available around the cities. Executive
Director of Pengurus Pusat Gabungan
Perusahaan Farmasi Indonesia, Darujatun Sanusi, hope that HaloDoc expansion
will increase pharmacies market. “Hope this synergy (between Go-Jek and
HaloDoc), will impacting on improving pharmacy service quality.”
HaloDoc 2.0 itself already made partnership with
approximately 1900 registered physicians, who agree to give 24 hour
consultation to their user, whether it based on fee service or free service
(where physician willing to give their consultation based on volunteerism).
With this synergy, hopefully the burden of
access to physician consultation and medicine, can be solved, especially for
Indonesia society that live in rural areas.